Phobia (fobia)
adalah merupakan suatu rasa takut yang berlebihan pada sesuatu hal. Pada
dasarnya dan secara umum juga, rasa takut ini amat menghambat hidupnya. Rasa
takut adalah wajar dan lumrah bagi setiap orang. Namun bila dirasa berlebihan
dan terus menerus, maka yang bersangkutan dapat terjebak pada kondisi fiksasi
yaitu terkunci mentalnya akibat tidak dapat mengatasi rasa takut yang
berlebihan tersebut.
Berdasarkan jenis ketakutannya, fobia dibagi
menjadi dua. Fobia yang pertama adalah fobia spesifik. Fobia spesifik biasanya
mulai berkembang sejak masa kanak-kanak atau remaja. Contoh-contoh fobia
spesifik adalah fobia terhadap lingkungan (kedalaman air atau ketinggian),
fobia terhadap hewan (ular, ulat, atau laba-laba), fobia terhadap situasi
(berkunjung ke dokter), fobia seksualitas (takut tertular penyakit seksual),
dan fobia secara fisik (takut jarum suntik atau darah).
Jenis macam fobia yang banyak terjadi :
- Ablutophobia : takut untuk mencuci atau mandi.
- Acerophobia : takut akan rasa asam (orang yang sering terkena diare).
- Achluophobia : takut akan kegelapan.
- Acousticophobia : takut akan kebisingan.
- Acrophobia : takut akan ketinggian.
- Aeroacrophobia : takut akan ruang terbuka di ketinggian.
- Agliophobia : takut akan rasa sakit.
- Agyrophobia : takut akan jalan atau menyeberang.
- Aichmophobia : takut akan jarum atau benda runcing.
- Alektorophobi : takut akan ayam
Hingga kini
penyebab fobia belum diketahui secara jelas. Meski begitu, ada beberapa faktor
yang diduga kuat dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya:
- Peristiwa traumatis
Ada beberapa contoh peristiwa yang dapat menyebabkan seseorang mengalami trauma
hingga pada akhirnya memicu munculnya fobia, misalnya pengalaman diserang
binatang atau serangga, pengalaman terjebak di dalam sebuah ruangan tertutup
atau lift, pengalaman berada di tengah-tengah tawuran atau kerusuhan massa,
pengalaman dimusuhi, atau mendapat penolakan dari orang lain.
- Temperamen yang tinggi
Seseorang
yang berkepribadian terlalu sensitif, selalu berpikiran negatif, dan sangat
pemalu akan lebih rentan mengalami fobia.
- Memiliki orang tua penderita fobia
Disinyalir bahwa fobia
merupakan kondisi yang dapat diwarisi. Apabila terdapat anggota keluarga yang
memiliki fobia terhadap situasi atau pun objek tertentu, maka risiko Anda
terkena fobia juga tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar