Ada sejumlah pertanyaan yang tidak dapat
dijawab untuk menerangkan hubungan evolusi imunologi invertebrata dan
vertebrata. Tidak banyak data yang dapat menerangkan bagaimana mekanisme
pertahanan invertebrata dapat berkembang ke dalam bentuk sistem imun
vertebrata. Dari hewan invertebrata yang sangat sederhana, kita mendadak
menemukan susunan sistem imun pada vertebrata yang sangat berkembang. Kita
menemukan perbedaan besar dalam mekanisme imun antara invertebrata dan vertebrata
paling sederhana
Mekanisme imun pada invertebrata pada
umumnya masih berupa fagositosis bakteri atau penggunaan enzim dalam sekresi.
Sistem imun vertebrata berkembang lain sama sekali dan berbeda dari sistem imun
invertebrata. Fagositosis merupakan hal yang penting pada semua hewan yang di
bantu oleh aglutinin dan bakterisidin yang mengikat molekul patogen pada
permukaannya.
A. Ikan
Jaringan limfoid primer dan sekunder
ikan ditemukan dalam timus, ginjal dan limpa. Sel sisem imun juga di temukan
dikulit dan membran mukosa. Ikan memiliki sel sejenis sel T dan B. Monosit,
makrofag, granulosit yang berperan dalam respon inflamasi ditemukan pada ikan.
Juga ditemukan IFN-α, IL-1, IL-2, CSF, TGF-β dan TNF namun tidak sel mast.
Dewasa ini sudah tersedia vaksin untuk melindungi ikan terhadap infeksi bakteri
dan virus. IgW adalah isotipe Ig pada ikan hiu.
B. Reptil
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi
struktur dan fungsi organ berbagai reptil termasuk sitem imun. Timus berkembang
baik dengan molekul permukaan yang menyerupai Ig yang diduga merupakan
prekursor reseptor sel T, IgG, dan IgM. Limpa merupakan organ limfoid perifer
terpenting. GALT berkembang baik pada kadal dan ular. Reptil tidak memiliki
tonsil. Reptil juga memiliki molekul MHC dan memproduksi sedikitnya 2 jenis Ig
yang menyerupai IgM.
C. Burung
dan Ayam
Burung dan ayam adalah unik dalam
memproduksi sel B yaitu dalam organ yng di sebut Bursa Fabricius disaluran
cerna dekat kloaka. Ditemukan IgM, IgG, dan IgA. Timus terdiri atas 6-7 lobus.
Meskipun kalkun, bebek, burung dara telah diteliti, ayam domestik dapat
dijadikan sebagai spesies yang mewakili golongan burung dan ayam.
Banyak kesamaan antara sistem imun avian
dan mamalia terutama dalam struktur organ limfoid, pembentukan berbagai
antibodi dan susunan Ig dan gen MHC. Ayam biasanya merupakan pembentukan
antibodi yang baik sekali, membentuk IgM sebelum IgG. Sel T berkembang dari sel
prekursor melalui timus. Sel T ayam mirip dengan sel T mamalia.
Sel hematopoietik nonlimfoid sudah
berkembang dengan baik, juga kelas Ig (IgM, IgA, dan IgG yang disebut IgY).
Permukaan sel T telah diidentifikasi sama seperti yang ditemukan pada sel T
mamalia misalnya TCR, CD3, CD4, CD5, CD6, CD8, CD28, dan CD45, IL-2-R. Sistem
imun avian terutama rentan terhadap leukosis avian, penyakit Marck dan IBD.
Vaksin terhadap IBD dan penyakit lainnya pada ayam telah dapat diperoleh.
D. Mamalia
Mamalia membentuk IgD dan IgG dan
subkelasnya di samping Ig lainnya dan menunjukkan MHC yang berbeda. Diversitas
sudah lebih berkembang. Antibodi pada sel B, reseptor se T dan spektrum sel
(MHC), semuanya berkembang dari leluhur yang sama. Ada kesamaan antara sistem
imun tikus dan manusia, sehingga tikus transgenik banyak digunakan dalam
penelitian. Tikus memiliki imunitas alamiah yang kuat. Mamalia lain seperti
ikan paus dan hamster hanya memiliki sedikit polimorfisme MHC.
0 komentar:
Posting Komentar