Rabu, 10 Agustus 2016

Imunologi Vertebrata



Ada sejumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab untuk menerangkan hubungan evolusi imunologi invertebrata dan vertebrata. Tidak banyak data yang dapat menerangkan bagaimana mekanisme pertahanan invertebrata dapat berkembang ke dalam bentuk sistem imun vertebrata. Dari hewan invertebrata yang sangat sederhana, kita mendadak menemukan susunan sistem imun pada vertebrata yang sangat berkembang. Kita menemukan perbedaan besar dalam mekanisme imun antara invertebrata dan vertebrata paling sederhana

Mekanisme imun pada invertebrata pada umumnya masih berupa fagositosis bakteri atau penggunaan enzim dalam sekresi. Sistem imun vertebrata berkembang lain sama sekali dan berbeda dari sistem imun invertebrata. Fagositosis merupakan hal yang penting pada semua hewan yang di bantu oleh aglutinin dan bakterisidin yang mengikat molekul patogen pada permukaannya.
A.    Ikan
Jaringan limfoid primer dan sekunder ikan ditemukan dalam timus, ginjal dan limpa. Sel sisem imun juga di temukan dikulit dan membran mukosa. Ikan memiliki sel sejenis sel T dan B. Monosit, makrofag, granulosit yang berperan dalam respon inflamasi ditemukan pada ikan. Juga ditemukan IFN-α, IL-1, IL-2, CSF, TGF-β dan TNF namun tidak sel mast. Dewasa ini sudah tersedia vaksin untuk melindungi ikan terhadap infeksi bakteri dan virus. IgW adalah isotipe Ig pada ikan hiu.
B.     Reptil
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi struktur dan fungsi organ berbagai reptil termasuk sitem imun. Timus berkembang baik dengan molekul permukaan yang menyerupai Ig yang diduga merupakan prekursor reseptor sel T, IgG, dan IgM. Limpa merupakan organ limfoid perifer terpenting. GALT berkembang baik pada kadal dan ular. Reptil tidak memiliki tonsil. Reptil juga memiliki molekul MHC dan memproduksi sedikitnya 2 jenis Ig yang menyerupai IgM.
C.     Burung dan Ayam
Burung dan ayam adalah unik dalam memproduksi sel B yaitu dalam organ yng di sebut Bursa Fabricius disaluran cerna dekat kloaka. Ditemukan IgM, IgG, dan IgA. Timus terdiri atas 6-7 lobus. Meskipun kalkun, bebek, burung dara telah diteliti, ayam domestik dapat dijadikan sebagai spesies yang mewakili golongan burung dan ayam.
Banyak kesamaan antara sistem imun avian dan mamalia terutama dalam struktur organ limfoid, pembentukan berbagai antibodi dan susunan Ig dan gen MHC. Ayam biasanya merupakan pembentukan antibodi yang baik sekali, membentuk IgM sebelum IgG. Sel T berkembang dari sel prekursor melalui timus. Sel T ayam mirip dengan sel T mamalia.
Sel hematopoietik nonlimfoid sudah berkembang dengan baik, juga kelas Ig (IgM, IgA, dan IgG yang disebut IgY). Permukaan sel T telah diidentifikasi sama seperti yang ditemukan pada sel T mamalia misalnya TCR, CD3, CD4, CD5, CD6, CD8, CD28, dan CD45, IL-2-R. Sistem imun avian terutama rentan terhadap leukosis avian, penyakit Marck dan IBD. Vaksin terhadap IBD dan penyakit lainnya pada ayam telah dapat diperoleh.
D.    Mamalia
Mamalia membentuk IgD dan IgG dan subkelasnya di samping Ig lainnya dan menunjukkan MHC yang berbeda. Diversitas sudah lebih berkembang. Antibodi pada sel B, reseptor se T dan spektrum sel (MHC), semuanya berkembang dari leluhur yang sama. Ada kesamaan antara sistem imun tikus dan manusia, sehingga tikus transgenik banyak digunakan dalam penelitian. Tikus memiliki imunitas alamiah yang kuat. Mamalia lain seperti ikan paus dan hamster hanya memiliki sedikit polimorfisme MHC.

0 komentar:

Posting Komentar