Kejang
epilepsi (serangan epilepsi, epileptic
fit) dipicu oeh perangsangan sebagian besar neuron secara berlebihan,
spontan, dan sinkron sehingga menyebabkan aktivitas fungsi motorik (kejang),
sensorik (kesan sensorik), otonom (misal, salivasi) atau fungsi kompleks
(kognitif, emosional) secara lokal atau umum.
Kejang
epilepsi dapat terjadi secara lokal, misalnya digirus presentralis kiri dengan
neuron didaerah tersebut yang mengatur kaki kanan (kejang persial). Kejang
dapat menyebar dari tempat tersebut ke seluruh girus presentralis (epilepsi Jacksonian). Seperti contoh
ini, kram klonik dapat menyebar dari kaki kanan keseluruh tubuh bagian kanan
(gerakan motorik Jacksonian) tanpa pasien kehilangan kesadarannya. Namun, jika
kejang menyebar ke tubuh sisi lainnya, pasien akan kehilangan kesadaran (kejang
parsial dengan generalisasi sekunder). Kejang
umum primer selalu disertai dengan kehilangan kesadaran. Kejang tertentu
(absans) dapat juga hanya menyebabkan kehilangan kesadaran yang terisolasi.
Fenomena
pemicunya adalah depolarisasi paroksimal pada neuron tunggal (pergeseran
depolarisasi paroksimal [PDS]). Hal ini disebabkan oleh pengaktifan kanal Ca+2.
Ca+2 yang masuk mula-mula akan membuka kanal kation yang tidak
spesifik sehingga menyebabkan depolarisasi yang berlebihan, yang akan terhenti
oleh pembukaan kanal K+ dan Cl- yang diaktivasi
oleh Ca+2. Kejang epilepsi terjadi jika jumlah neuron yang
terangsang terdapat dalam jumlah yang cukup. Penyebab atau faktor yang
memudahkan terjadinya epilepsi adalah misal, kelainan genetik (kanal K+
dan lainnya), malformasi otak, trauma otak (jaringan parut di sel glia), tumor,
perdarahan atau abses. Kejang juga dapat dipicu atau lebih dipermudah oleh
keracunan (misal, alkohol), inflamasi, demam, pembengkakan sel atau pengerutan sel
(lebih jarang), hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, kurang tidur,
iskemia atau hipoksia, dan perangsangan berulang (misal, kilatan cahaya).
Hiperventilasi dapat menyebabkan hipoksia serebri melalui vasokonstriksi
serebri dan hipokapnia, dan karena itu memudahkan terjadinya kejang. Kejang
epileptik memiliki insiden yang lebih tinggi pada wanita hamil.
Perangsangan
neuron atau penyebaran rangsangan ke neuron di sekitarnya di tingkatkan oleh
sejumlah mekanisme seluler.
Dendrit
sel piramidal mengandung kanal Ca+2 bergerbang voltase yang akan
membuka pada saat depolarisasi sehingga meningkatkan depolarisasi. Pada lesi
neuron, akan lebih banyak kanal Ca+2 yang di ekspresikan. Kanal Ca+2
di hambat oleh Mg+2, sedangkan hipomagnesemia akan meningkatkan
aktivitas kanal ini. Peningkatan konsentrasi K+ ekstrasel akan
mengurangi efluks K+ melalui kanal K+. Hal ini berarti K+
memiliki efek depolarisasi, dan karena itu pada waktu yang bersamaan
meningkatkan pengaktifan kanal Ca+2.
Dendrit
sel piramidal juga di depolarisasi oleh glutamat dari sinaps eksitatorik.
Glutamat bekerja pada kanal kation yang tidak permeabel terhadap Ca+2
(kanal AMPA) dan pada kanal yang permeabel terhadap Ca+2 (kanal
NMDA). Kanal NMDA normalnya dihamba oleh Mg+2. Akan tetapi,
depolarisasi yang di picu oleh pengaktifan kanal AMPA menghilangkan
penghambatan Mg+2 (kerja sama dari kedua kanal). Jadi defisiensi Mg+2
dan depolarisasi memudahkan pengaktifan kanal NMDA.
Potensial
membran neuron normalnya dipertahankan oleh kanal K+. Syarat untuk hal ini adalah gradien K+
yang melewati membran sel harus adekuat. Gradien ini dihasilkan oleh Na+
/ K+-ATPase. Kekurangan energi (misal, akibat kekurangan O2
atau hipoglikemia) akan menghambat Na+ / K+-ATPase
sehingga memudahkan depolarisasi sel.
Depolarisasi normalnya dikurangi oleh
neuron inhibitorik yang mengaktifkan kanal K+ dan/ atau Cl-
diantaranya melalui GABA. GABA dihasilkan oleh glutamat dikarboksilase (GD),
yakni enzim yang membutuhkan piridoksin (vitamin B6) sebagai
ko-faktor. Defisiensi vitamin B6 atau berkurangnya afinitas enzim
terhadap vitamin B6 (kelainan genetik) memudahkan terjadinya
epilepsi. Hiperpolarisasi neuron talamus dapat meningkatkan kesiapan kanal Ca+2
tipe T untuk diaktifkan sehingga memudahkan serangan absans.
0 komentar:
Posting Komentar