Berbagai mikroba, termasuk bakteri,
mikoplasma dan virus telah di anggap sebagai pemicu autoimunitas. Mikroba dapat
menimbulkan reaksi autoimun melalui beberapa mekanisme.
· Virus dan mikroba lain
dapat berbagi epitop yang bereaksi silang dengan antigen diri,
sedemikian rupa sehingga reaksi dapat di timbulkan oleh mikroba tersebut tetapi
dapat menyerang jaringan diri. Fenomena ini dikenal sebagai kemiripan molekular
(molekular mimicry). Hal itu
merupakan kemungkinan penyebab beberapa penyakit, contoh paling baik adalah
penakit jantung reuma, yang terkait dengan reaksi imun terhadap antigen
streptococcus yang bereaksi silang dengan antigen otot jantung. Tidak diketahui
apakah ada lagi mimikri yang jelas memainkan peran pada penyakit autoimun lain.
· Infeksi mikroba dengan
akibat nekrosis jaringan dan inflamasi dapat menyebabkan peningkatan reaksi
molekul kostimulator pada APC pada jaringan,
sehingga anergi sel T tidak berlangsung dan disertai aktivasi sel T.
Pemaparan
antigen jaringan dapat diubah oleh berbagai rangsangan lingkungan,
tidak hanya infeksi. Seperti dibahas kemudian, penyinaran ultraviolet (UV)
menyebabkan kematian sel dan dapat diikuti pemajanan antigen nukleus, yang
menimbulkan reaksi imun patologis pada lupus; mekanisme ini diusulkan sebagai
penjelasan tentang hubungan ruam lupus dengan pajanan sinar matahari. Merokok
merupakan faktor resiko untuk arthritis reumatoid, mungkin karena menyebabkan
modifikasi kimiawi dari antigen diri. Jejas jaringan setempat dapat disertai
pelepasan antigen diri dan reaksi autoimun.
Akhirnya, terdapat ketidakserasian
antara kelamin pada autoimunitas, yaitu penyakit ini lebih sering pada wanita
daripada pria. Mekanisme yang mendasari masih belum di mengerti, dan mungkin
termasuk pengaruh hormon dan faktor lain.
Reaksi autoimun justru dapat memicu
serangan autoimun lebih lanjut. Jejas jaringan yang disebabkan reaksi autoimun
atau suatu sebab lain dapat diikuti pemajanan epitop antigen diri yang semula
terselubung tetapi sekarang terpapar kedalam sel T dalam bentuk yang
imunogenik. Aktivasi sel T yang autoreaktif tersebut disebut “penyebaran
epitop” karena reaksi imun menyebar ke epitop yang semula tidak dikenal.
0 komentar:
Posting Komentar