Minggu, 17 Juli 2016

Gout



Gout terjadi akibat penngkatan kronis konsentras asam urat didalam plasma (hiperurisemia >7 mg/dL).
Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin. Namun, normalnya 90% dari hasil metabolit nukleotida adenin, guanin, dan hipoxantin akan digunakan kembali untuk dibentuk kembali masing-masing menjadi AMP, IMP, dan GMP oleh adenin fosforibosiltranferase (HGPRT). Hanya sisanya yang akan diubah menjadi xantin, dan selanjutnya menjadi asam urat oleh xantin oxidase.

Hiperurisemia terjadi pada sektar 10% populasi negara industri barat, satu dar 20 akan mengalam gout (laki-laki > perempuan). Sektar 90% pasien dengan gout primer memliki presdiposisi genetik. Disebut hiperurisemia primer karena ekskresi AU diginjal dapat menyamai pembentukan AU yang normal hanya bila konsentrasi AU didalam AU didalam plasma dan filtrasi glomerulus meningkat (hiperurisemia asimtomatik). Jika asupan purin lebih banyak (terutama jeroan, kaldu daging, ikan, kerang, dll), yang terjadi pada sebagian besar kasus, sehingga dalam jangka lama kristalnatrium urat akan berulang kali mengendap. Pada kasus yang jarang, hiperurisemia disebabkan oleh kekurangan HGPRT parsial sehingga perbandingan metabolit nukleotida yang digunakan kembali menurun dan karena itu AU akan lebih banyak dibentuk.

Karena kelarutan urat yang rendah di cairan sinovial dan pada suhu yang rendah, serta karena jari lebih daripada inti tubuh, kristal urat lebih sering dibentuk di ujung sendi kaki (mikrotofi). Alkohol akan meningkatkan metaboisme nukleotida adenin sehingga memudahkan pengendapan kristal, seperti yang terjadi juga pada obesitas, obat tertentu (misal, diuretik), dan timbal dosis tinggi. Konsentrasi AU/ urat di dalam urin yang sering kali meningkat pada hiperurisemia menimbulkan pembentukan batu ginjal.
Serangan gout terjadi jika kristal urat (mungkin sebagai akibat trauma) secara tiba-tiba di lepaskan dari mikrotofi, kemudian di kenali oleh sistem imun sebagai benda asing. Selanjutnya terjadi inflamasi aseptik di sendi (atritis), dan menarik neutrofil untuk memfagosit kristal urat. Jika diikuti dengan pemecahan neutrofil, kristal urat yang telah difagosit akan dilepaskan kembali sehingga mempertahankan proses tersebut. Hal ini menyebabkan pembengkakan sendi yang sangat nyeri dan berwarna merah gelap pada 70-90% serangan pertama yang mengenai sendi dibagian proksimal ibu jari.
Neuropati urat akut. Jika konsentrasi AU di dalam plasma dan urin primer tiba-tiba meningkat secara bermakna (biasanya pada gout sekunder) dan/ atau (karena kurangnya asupan cairan) urin menjadi sangat pekat dan pH-nya menjadi rendah (misal, diet kaya protein) sehingga sejumlah besar AU akan mengendap di duktus koligentes dengan menimbulkan penyumbatan lumen. Dapat terjadi gagal ginjal akut.
Serangan gout yang berulang (gout kronis) dapat merusak sendi (juga tangan, lutut, dan lain-lain) hingga meluas sehingga terjadi nyeri yang menetap, deformitas sendi yang nyata dengan kerusakan kartilago dan atrofi tulang. Mungkin pula terjadi pengendapan urat sirkumskripta (tofi) di sekitar sendi atau di ujung daun telinga serta ginjal (nefropati gout kronis).
Hiperurisemia atau gout sekunder di sebabkan  oleh, misalnya leukemia, pengobatan tumor (peningkatan metabolisme nukleotida), atau gagal ginjal dengan penyebab lain (penurunan ekskresi AU).

0 komentar:

Posting Komentar