Diabetes melitus yang
juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan
metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin
(Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia
kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin dan defisiensi transporter glukosa.
Glukosa
adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah karbohidrat
alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi
tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar gula
darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar
fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu).[3] Yang bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi
glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin
tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki glukosa juga
memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya.
Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses
pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula
jawa jauh lebih baik bagi penderita diabetes.
Kadar
glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia didalam badan yang mengirimkan
tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan
pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk
mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan
energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada
saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah
glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Berbagai
penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington,
kelainan mitokondria, distrofi
miotonis, penyakit Parkinson, sindrom
Prader-Willi, sindrom Werner,
sindrom Wolfram,
leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Tanda-tanda diabetes
- Haus berlebihan
- Lapar sekali
- Kehilangan berat badan
- Nafas berbau buah
- Kelelahan
- Kehilangan perhatian dan konsentrasi
- Muntah dan nyeri lambung, seringkali diduga flu
- Kaburnya penglihatan
- Sering terinfeksi
- Penyembuhan luka yang lambat
- Mengompol waktu tidur, pada anak-anak maupun dewasa
0 komentar:
Posting Komentar