Melakukan isolasi DNA
dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan
karbohidrat
B.
ALAT
1. Tabung
microcentrifuge 1,5 ml steril
2. Micropipette
3. Vortex
4. Kertas
absorbent
5. Pipet
otomatis
6. Tips
7. Zat
anti coagulant (EDTA, heparin atau citrate)
8. Sentrifuge
13.500 (13.000-16.000)
C.
BAHAN
1. Darah
(whole blood) 1 ml
2. Cell
Lysis Solution, 900 ml
3. Nuclei
Lysis Solution, 300 ml
4. Protein
Precipitation Solution, 100 ml
5. Larutan
RNA-ase 1,5 ml
6. Isopropanol
300 ml
7. Ethanol
8. DNA
Rehydration Solution 100 ml
D.
LANDASAN
TEORI
DNA
adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur
perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan.
Ekstraksi
DNA adalah langkah pertama yang sangat penting dalam langkah-langkah kerja
analisis DNA sequencing. Kualitas secara keseluruhan, akurasi dan panjang
pembacaan urutan basa DNA dapat dipengaruhi secara signifikan oleh karakter
sampel itu sendiri, dan metode yang dipakai untuk ekstraksi DNA.
Orang
yang pertama melakukan penelitian mengenai rekayasa genetika adalah Paul Berg
sekitar tahun 1958, dan dikenal sebagai bapak rekayasa genetika.
Isolasi
DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti
protein, lemak, dan karbohidrat. Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni
penghancuran (lisis), ekstraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti
selulosa dan protein, serta pemurnian DNA.
E.
CARA
KERJA
·
Pengambilan
Darah
1. Menyiapkan
peralatan dengan membuka kemasan spuid, alcohol swab, dan tornuiqet
2. Mencuci
tangan 7 langkah
3. Memakai
handscoon
4. Memasang
torniquet ke lengan pasien
5. Meraba
vena mediana cubiti
6. Membersihkan
daerah vena mediana cubiti secara sentripetal dengan alcohol swab
7. Menusukkan
jarum dengan arah lubang jarum menghadap keatas
8. Mengaspirasi
pelan-pelan hingga ada darah
9. Melepas
torniquet, lalu ambil darah sebanyak 1 ml
10. Melepaskan
jarum dan meletakkan alcohol swab di daerah suntikan
·
Cara
kerja Isolasi DNA
1. Mengisi
tabung microcentrifuge 1,5 ml steril dengan EDTA dan memasukkan 1 ml darah ke
dalamnya
2. Menggoyangkan
tabung microcentrifuge perlahan agar darah dan zat antikoagulan tercampur
3. Mengunakan
micropipette, ke dalam tabung microcentrifuge yang kedua lalu mengisikan
sebanyak 900 ml Cell Lysis Solution
4. Mempipetkan
300 µl darah dari tabung pertama lalu memasukkan kedalam tabung kedua.
Membolak-balikkan tabung sebanyak 5-6 kali agar bercampur
5. Menginkubasi
tabung tersebut selama 10 menit pada temperatur ruang dan membolak-balikkan 2-3
kali
6. Mensentrifugasi
tabung microcentrifuge pada 13.500 rpm selama 20 detik pada temperatur ruang
7. Membuang
supernatant sebanyak mungkin tanpa mengganggu pellet putih yang tampak
8. Memvortex
tabung selama 10-15 detik agar endapan leukosit tersuspensi kembali
9. Menambahkan
300 µl Nuclei Lysis Solution ke dalam suspensi. Lalu mempipetkan berulang-ulang
5-6 kali untuk melysis sel-sel darah putih. Solution akan menjadi “viscous”
10. Menginkubasi
tabung pada 37 °C hingga gumpalan terlarut. Mendinginkan tabung pada temperatur
ruang
11. Menambahkan
100 µl Protein Preciptation Solution ke larutan Nuclear Lysate dan memvortex
tabung selama 10-20 detik. Sehingga gumpalan protein kecil terlihat
12. Mensentrifugasi
tabung dengan 13.500 rpm selama 3 menit dengan temperatur ruang. Pellet protein
berwarna coklat tua terlihat
13. Memindahkan
supernatant ke tabung microcentrifuge bersih dan steril yang didalamnya diisi
300 µl isopropanol
14. Membolak-balikkan
tabung perlahan beberapa kali hingga larutan tercampur dan terlihat benang
putih
15. Membuang
supernatant dan menambahkan 300 µl 70% ethanol ke dalam DNA. Membolak-balikkan
tabung beberapa kali untuk mencuci pellet DNA, mensentrifugasi lagi tabung
tersebut
16. Mengaspirasi
ethanol dengan micropipette, jangan sampai pelletnya terbuang. Lalu meletakkan
tabung secara terbalik diatas kertas absorbant, mengeringkan selama 10-15 menit
17. Menambahkan
100 µl DNA Rehydration Solution, menginkubasi pada 65°C selama 1 jam.
Mencampurkan larutan dengan membiarkannya pada 4°C selama satu malam
18. Menyimpan
larutan DNA pada temperatur 2°C-8°C untuk waktu yang cukup lam
F. KESIMPULAN
Pada percobaan yang
dilakukan dengan penambahan 300 µl isopropanol ke dalam supernatant, terlihat
DNA strands seperti benang-benang putih. Lalu DNA disimpan pada suhu 4°C dan
didiamkan selama 1 malam.
0 komentar:
Posting Komentar