Kamis, 11 Agustus 2016

Bronkiektasis



Bronkiektasis merupakan dilatasi bronkus dan bronkiolus yang permanen disebabkan oleh kerusakan otot dan jaringan elastin pendukung, akibat dari atau berkaitan dengan infeksi nikrotikans kronik. Ini bukanlah penyakit primer, namun sekunder akibat infeksi persisten atau obstruksi yang disebabkan oleh berbagai kondisi. Begitu terbentuk bronkiektasis, akan terjadi kompleks gejala yang khas yang didominasi oleh batuk atau banyak mengeluarkan sputum purulen. Diagnosis bergantung pada riwayat klinis yang jelas disertai gambaran radiografi berupa dilatasi bronkus. Kondisi yang paling sering mendasari bronkiektasis mencakup:

·         Obstruksi bronkus. Penyebab tersering adalah tumor, benda asing dan kadang-kadang pengaruh buruk mukus. Dengan semua kondisi ini, bronkiektsis terlokalisir disegmen paru yang tersumbat. Bronkiektasis juga dapat menyulitkan asma atopik dan bronkitis kronik.
·         Kondisi kongenital atau herediter-contohnya:
*      Pada fibrsis kistik (cystic fibrosis), bronkiektasis berat yang meluas terjadi akibat obstruksi yang disebabkan oleh sekresi mukus yang sangat kental dan abnormal sehingga menjadi predisposisi infeksi percabangan bronkus. Hal ini merupakan komplikasi yang penting dan serius.
*     Pada kondisi imunodefisiensi, terutama imunodefisiensi imunoglobulin, bronkiektasis lokal maupun difus mungkin terjadi akibat meningkatnya kemungkinan terkena infeksi bakteri berulang.
*      Sindrom kartagener adalah penyakit autosomal resesif yang jarang dan sering kali berhubungan dengan bronkiektasis dan dengan sterilitas pada laki-laki. Pada kondisi ini, struktur silia mukus dijalan nafas, sehingga mengakibatkan infeksi persisten, dan mengurangi mobilitas spermatozoa.
·         Pneumonia nekrotikans, atau supuratis, terutama dengan organisme yang virulen seperti Staphylococcus aureus atau Klebsiella spp, dapa menjadi predisposisi terjadinya bronkiektasis. Bronkiektasis pascatuberculosis selalu menjadi penyebab morbiditas yang signifikan pada area endemik.

Patogenesis
Dua proses penting dan saling berkaitan dalam patogenesis bronkiektasis. Obstruksi dan infeksi kronik persisten. Salah satunya bisa timbul terlebih dahulu. Mekanisme pembersihan normal dihambat oleh obstruksi, sehingga obstruksi sekunder segera mengikuti; sebaliknya, infeksi kronik akan menyebabkan kerusakan dinding bronkus, mengakibatkna kelemahan dinding dan dilatasi. Sebagai contoh, obstruksi disebabkan oleh kanker paru primer atau benda asing mengganggu pembersihan sekresi, memberikan substrat yang baik untuk infeksi tambahan. Resultan kerusakan akibat radang terhadap dinding bronkus dan akumulasi eksudat akan memperbesar distensi jalan nafas, mengakibatkan dilatasi ireversibel. Sebaliknya, radang nekrotikans persisten pada bronkus atau bronkiolus dapat menyebabkan sekresi obstruktif, inflamasi disepanjang dinding (dengan fibrosis peribronkial dan perlekatan ke dinding), dan akhirnya terjadi segala hal yang telah disebutkan sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar